Cara Mengalahkan Diri Sendiri (Self-Control)
Mengalahkan Diri Sendiri |
Menurut kata bijak, musuh terbesarmu bukanlah
yang terkuat,bukanlah yang paling pintar, bukanlah yang mampu mengalahkan
ratusan orang, tetapi musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri.
Mengalahkan Diri Sendiri adalah hal yang paling
sulit dilakukan oleh setiap orang, karena pada umumnya penyebab utamanya adalah
“Ego” dan kurangnya sifat “Rendah Hati” yang dimiliki.
Mari kita ingat apa yang di ucapkan oleh seorang
Filsuf Yunani yang bernama “Plato” dalam Kata Bijak Plato menyatakan “Kemenangan
terbesar dan utama adalah melawan diri sendiri. Dikalahkan diri sendiri
merupakan sesuatu yang memalukan dan hina"
Untuk lebih memudahkan kita dalam mengetahui cara-cara untuk mengalahkan Diri Sendiri ada baiknya Silahkan Anda baca Artikel "Rahasia Kehidupan".
Berikut kami mencoba menguraikan apakah yang
menjadi bagian dari hal tentang mengalahkan diri sendiri :
1. Jangan Mudah Tersinggung
Socrates seorang Filsuf Yunani mengatakan, “Kebijaksanaan sejati datang ke masing-masing
dari kita ketika kita menyadari betapa sedikit kita memahami tentang kehidupan,
diri kita sendiri, dan dunia di sekitar kita”
Semakin tinggi Ego pribadi, semakin mudah Anda
merasa tersinggung atas kata-kata atau sikap orang lain. Ini bukan berarti Anda
lalu tidak boleh merasa keberatan kalau ada orang yang bersikap tidak baik
kepada Anda. Boleh saja, tapi jangan biarkan sikap orang lain menentukan
bagaimana reaksi dan tindakkan Anda.
Biarlah Anda bereaksi dan bertindak dengan
pikiran yang dewasa. Ingatlah juga bahwa adakalanya orang lain tidak menyadari
atau tidak tahu kalau sudah menyakiti hati Anda. Dengan begitu, alangkah lebih
bijak kalau Anda bisa lebih memiliki sikap rendah hati dan mau memahami orang
lebih dulu.
2. Hidup Bukan Selalu Tentang Menang Kalah
Banyak orang memandang hidup sebagai menang
kalah. Akibatnya, kalau orang lain unggul atas dirinya, dia merasa menjadi
pecundang. Tidak ada kata mengalah dalam hidupnya karena dia menganggap hal itu
sama dengan dia menjadi pihak kalah. Entah itu dalam berbicara, dalam mengutarakan
ide atau pendapat, dll. Belajarlah untuk menyadari bahwa yang penting bukan
”saya” atau ”dia” yang menang, tetapi relasi atau ”kita” yang menang.Oleh karena itu Menang adalah bukanlah Segalanya.
3. Benar menurut Anda tetapi belum tentu Benar dan Baik bagi Orang Lain
Begitu juga sebaliknya, yang baik bagi orang
lain, belum tentu baik bagi diri Anda. Kalau begitu, untuk apa Anda memaksakan
ide atau pendapat Anda untuk harus dilakukan oleh orang lain? Bahkan untuk apa
Anda harus memaksa orang lain untuk mengakui bahwa Anda lebih baik atau lebih
benar dari mereka? Dengan mengupayakan kebersamaan tantunya tidak akan ada
ke-akuan.
4. Belajar untuk tidak Gampang Marah
Selama seseorang memiliki tekad yang kuat untuk
tidak mau mengekspresikan kemarahan kepada orang lain maka selama itu pula ia
tidak menundukkan panas hatinya di bawah ego. Melainkan berusaha mengendalikan
diri lalu menepis rasa itu sehingga tidak membuahkan kesalahan yang merugikan
diri sendiri dan orang lain.
5. Ukuran Tingkat kedewasaan Seseorang
Umur dewasa belum tentu menentukan seseorang itu
sudah dewasa dalam cara berpikir.Mereka yang sudah dewasa biasanya lebih detail
dalam mengendalikan emosi. Orang dewasa juga dapat mengendalikan sensitifitas
pada waktu yang tepat dan menjadi cuek pada waktu yang tepat pula. Pada
hakekatnya kedewasaan itu berhubungan erat dengan penggunaan sikap (perilaku
dan perkataan) pada situasi dan waktu yang tepat.
6. Kemampuan Mempersepsikan Situasi
Orang yang mampu melihat dunia ini dari sudut
pandang yang lebih positif semakin besar kesempatannya untuk mengendalikan
amarah sendiri.Setiap orang pasti memiliki masalahnya masing-masing, akan
tetapi yang membedakannya adalah pada proses atau cara penyelesaian masalah
tersebut.Cara yang paling bijak dalam hal ini adalah dengan menganalisa atau
proses Identifikasi Masalah.
Silahkan baca pada artikel sebelumnya tentang cara mengatasi masalah.
7. Ego Keakuan
Setiap Manusia sudah pasti memiliki “Ego”, hanya
saja yang membedakan adalah ukuran dari ego tersebut.Mari coba kita ingat
sejenak apa yang pernah di ucapkan oleh William Shakespeare pada Kutipannya
mengatakan bahwa “Seorang bodoh selalu
berpikir ia bijak, tetapi seorang bijak tahu bahwa dirinya adalah seorang bodoh.
Seseorang yang hanya mementingkan diri sendiri
biasanya tidak sabar menghadapi orang lain. Mereka hanya mampu melihat dirinya
sendiri sebagai yang paling dalam setiap hal yang baik sedangkan orang lain
adalah yang paling dalam segala hal yang buruk.
8. Keinginan yang belum Terealisasi
Siapapun pasti mempunyai keinginan, pada dasarnya
keinginan yang sehat akan sejalan dengan kemampuan, tidak ada salahnya jika
kita memiliki keinginan yang bermacam-macam, akan tetapi alangkah lebih sehat
jika sebuah keinginan itu sejalan dengan kemampuan dan usaha untuk mencapainya.
Rasanya akan selalu hampa hati ini bila apa yang kita inginkan belum
tercapai, sehingga hawa nafsu akan masuk kedalam pikiran kita sehingga bila hawa nafsu memenuhi kepala kita maka ia
akan menjadi racun di dalam sana. Ini akan membuat suasana hati anda sangat
labil dan mudah emosian menghadapi situasi yang buruk.
9. Belajar untuk Mendengar
Hal yang menyebabkan kita sulit untuk belajar
mendengar adalah karena tingkat egosi kita yang sangat tinggi. Orang egois, biasanya hanya mau didengar tanpa mau mendengar.
Socrates pernah mengatakan bahwa “Satu-satunya
kebijaksanaan sejati adalah mengetahui bahwa Anda tidak mengetahui
apa-apa."
Oleh sebab itu kita sangat perlu mendengarkan
pendapat orang lain karena belum tentu 100 % pendapat orang itu salah,
keuntungan jika kita mendengarkan pendapat atau hal dari orang lain yaitu
kemungkinan kita gagal dalam perencanaan ataupun tindakan akan semakin kecil
kemungkinannya, mengapa ?? Jika kita banyak mendengar apa yang orang lain
katakan maka kita akan semakin mengetahui kelemahan dan kekurangan dari apa
yang kita pahami atau menurut jalan pikiran kita sebelumnya, sehingga dengan
masukan atau pendapat orang lain tentu kita dapat menempatkannya pada
titik-titik kelemahan pada diri kita.
10. Sifat yang Tinggi Hati
Hampir sama dengan memiliki ego yang tinggi,
tinggi hati adalah sifat yang sangat buruk untuk kehidupan, karena syarat untuk
dapat mudah bersosialisasi dengan orang lain harus memiliki sifat rendah hati,
sehingga orang yang tinggi hati akan selalu dibenci oleh orang lain, dan ini
merupakan kelemahan terbesar pada seseorang dan akan menyebabkan kehancuran
atau kejatuhan pada dirinya kelak.
Jangan Lupa bahwa pepatah mengatakan “Kesombongan adalah titik awal dari Kejatuhan akan Seseorang tersebut.”
Jangan Lupa bahwa pepatah mengatakan “Kesombongan adalah titik awal dari Kejatuhan akan Seseorang tersebut.”
Jika anda ingin berhasil dalam mengalahkan diri
anda, inilah salah satu sifat atau musuh yang terbesar dalam diri kita yang
mutlak harus dikalahkan.Jika kita ingin menaklukkan sifat tinggi hati kita hal
pertama yang perlu kita lakukan adalah dengan sering-sering melihat kehidupan saudara
sesama kita yang lain yang kurang beruntung hidupnya, ada baiknya kita harus
merenungkan sejenak dan berandai jika kita berada diposisi mereka, apa yang
akan kita rasakan, tentu hati nurani kita akan terketuk sehingga dengan
sendirinya hati kita yang tadinya congkak menjadi redup dengan melihat
kenyataan pada sesama kita yang jauh lebih dibawah kita.Silahkan baca kisah inspirasi Siput dan Katak. Hal yang terakhir adalah Orang yang selalu bersyukur akan terhindar dari sifat tinggi hati
11. Mengakui Kesalahan dan Memaafkan Kesalahan Orang Lain
Siapa manusia dimuka bumi ini yang tidak pernah
memiliki kesalahan, tentu jawabnya tidak ada . . . . Karena manusia tidak ada
yang sempurna !!
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan
akan tetapi hanya sedikit orang yang mampu dan dengan besar hati mengakui kesalahan-nya.
Jika anda benar-benar yang sudah dewasa dalam
kehidupan tentunya anda akan berusaha sekuat mungkin untuk mengakui kesalahan
ataupun memaafkan kesalahan orang lain. Dalam hal mengakui kesalahan, secara tidak langsung
kita sudah berhasil melapangkan hati kita untuk Gentle atau berani dan menerima
resiko terhadap yang kita lakukan karena hal itu erat kaitannya dengan prinsip
hidup.Orang yang memiliki prinsip hidup tentunya ia akan berani mengakui
kesalahannya kepada orang lain sehingga pintu maaf akan di bukakan baginya dan
sebaliknya orang yang tidak berani mengakui kesalahannya maka pintu maaf itu
sulit untuk terbuka sehingga apa yang di sebut “Karma” akan berlaku bagi
setiap orang yang menghindar dari kesalahan.Seperti pepatah mengatakan :
"SEPANDAI-PANDAI ORANG MENYIMPAN BANGKAI PASTI AKHIRNYA AKAN KETAHUAN JUGA"
Catatan :
Sejatinya, dalam hidup ini kita tidak pernah
berusaha mengalahkan orang lain, dan itu sama sekali tidak perlu. Kita cukup
mengalahkan diri sendiri. Egoisme, Ketidakpedulian, Ambisi, Rasa takut, Pertanyaan, Keraguan, Sekali kau bisa menang dalam pertempuran itu, maka
pertempuran lainnya akan mudah saja.
Aku akan perintahkan diriku dan mengatakan bahwa
aku mampu! Aku akan mengalahkan keraguan, rasa takut, perasaan minder, dan
menukarnya dengan keberanian
Berhasil mengalahkan dirimu, menjadikanmu dewasa.
Berhasil mengalahkan orang lain, menjadikanmu pemenang. Tapi memberhasilkan
orang lainlah yang menjadikanmu pemimpin.
0 Response to "Cara Mengalahkan Diri Sendiri (Self Control)"
Posting Komentar