Batu, Kerikil, dan Pasir
![]() |
Batu, Kerikil dan Pasir |
Pada awal kelas filsafat di
sebuah universitas, profesor berdiri dengan beberapa item yang terlihat
berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah toples mayonaisse kosong, beberapa batu,
beberapa kerikil, dan pasir. Mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan
penasaran. Mereka bertanya-tanya, apa yang ingin profesor itu lakukan dan
mencoba untuk menebak demonstrasi apa yang akan terjadi.
Tanpa mengucapkan sepatah kata
apapun, profesor mulai meletakkan batu-batu kecil ke dalam toples mayonaisse
satu per satu. Para siswa pun bingung, namun profesor tidak memberikan
penjelasan terlebih dahulu. Setelah batu-batu itu sampai ke leher tabung,
profesor berbicara untuk pertama kalinya hari itu. Dia bertanya kepada siswa
apakah mereka pikir toples itu sudah penuh. Para siswa sepakat bahwa toples
tersebut sudah penuh.
Profesor itu lalu mengambil
kerikil di atas meja dan perlahan menuangkan kerikil tersebut ke dalam toples.
Kerikil kecil tersebut menemukan celah di antara batu-batu besar. Profesor itu
kemudian mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan kerikil menetap
pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya kepada
siswa apakah toples itu sudah penuh, dan mahasiswa kembali sepakat bahwa toples
tersebut sudah penuh.
Para siswa sekarang tahu apa
yang akan profesor lakukan selanjutnya, tapi mereka masih tidak mengerti
mengapa profesor melakukannya. Profesor itu mengambil pasir dan menuangkannya
ke dalam toples mayones. Pasir, seperti yang diharapkan, mengisi setiap ruang
yang tersisa dalam stoples. Profesor untuk terakhir kalinya bertanya pada
murid-muridnya, apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali
lagi : YA.
Profesor itu kemudian
menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi untuk kehidupan. Dia menyamakan
batu dengan hal yang paling penting dalam hidup, yaitu : Kesehatan, pasangan
anda, anak-anak anda, dan semua hal yang membuat hidup yang lengkap.
Dia kemudian membandingkan
kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup anda nyaman seperti pekerjaan anda,
rumah anda, dan mobil anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir adalah hal-hal kecil
yang tidak terlalu penting di dalam hidup anda.
Profesor menjelaskan,
menempatkan pasir terlebih dahulu di toples akan menyebabkan tidak ada ruang
untuk batu atau kerikil. Demikian pula, mengacaukan hidup anda dengan hal-hal
kecil akan menyebabkan anda tidak memiliki ruang untuk hal-hal besar yang
benar-benar berharga.
Pesan Singkat :
Perhatikan segala sesuatu yang
penting demi kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Luangkan Waktumu untuk bersama
dengan anak-anak dan pasangan anda. Selesaikan pekerjaan anda ketika anda
berada di kantor, jangan saat anda sedang berkumpul dengan keluarga. Dendam
terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda. Dapatkan prioritas anda
sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan pasir.
0 Response to "Kisah Inspirasi - Batu, Kerikil dan Pasir"
Posting Komentar